ANTOLOGI PUISI: EKSPRESIKAN EKSPRESIMU
Sebuah antologi puisi bersama dari mahasiswa sarjana Pendidikan Kimia 2008 dan Pendidikan Bahasa Arab 2007. Sangat otentik, menjunjung kejujuran, mengalirkan rasa dengan semangat EKPRESIKAN EKSPRESIMU!
Selamat membaca, memahami, menculik makna, memperoleh nilai, meningkatkan kualitas hidup!
9 September 2008 pada 22:45
adalah hati kita
yang membuat bencana
yang membuat bahagia
adalah hati kita
yang membuat duka
yang membuat suka
sungguh, jikalau engkau kekasih sejati
hanya malu tersipu di hati
tak akan datang tangis
tak akan datang tawa
ampunanMu lebih luas dari dosa-dosaku
maka ampunanilah aku
10 September 2008 pada 08:36
Terhenyak ku…..
Terhenyak ku…..
Dibuai dentingan nada ranting patah
Angin berlari dikejar malam
Bintang gemintang menatap mercusuar buta
Alamku terlelap berselimut gaduh
Atapku gelap beralas bumi basah
Tersedu…..
Bising…..
Dentuman titik-titik air…..
11 September 2008 pada 02:01
Cinta.
Wahai temanku yang tercinta
Berdo’alah karena cinta
Dengan cinta engkau berdo’a
Dengan do’a dan cinta engkau mencinta
Cintailah cinta melebihi cinta
Agar engkau mengetahui hakikat cinta
Bagaimana hakikat cinta?
Dan dimana letaknya cinta?
Cinta bukanlah kata-kata
Tapi cinta berasal dari kata
Dan cinta melampaui sebuah kata
cinta bukan disini atau disana
Tapi cinta ada dimana-mana
Bila kau katakan cinta dari lisan saja
Maka dia akan berhenti di telinga
Dan bila kau ucapkan cinta penuh dengan rasa cinta
Maka cinta itu akan mengeras seperti baja
Oleh sebab itu biarkan cintamu mengalir apa adanya
Karena air yang mengalir pasti akan bersatu dengan samudra
Bila kau sudah bisa merasakan cinta
maka tinggalkan cinta
Dan menyatulah dengan rasa
Sumber dari segala rasa
Dengan rasa itu air mata pun menjadi permata
Dan kebencian menjadi cinta
Ya, cinta. Kau hanya butuh cinta
Agar bisa menikmati nikmatnya rasa.
16 Januari 2010 pada 08:54
baguz bgt puisi’y. q suka bgt. . .
11 September 2008 pada 06:36
Untuk Cinta………………
Untuk cinta Aku berkorban
Untuk cinta Aku tersenyum
Untuk cinta semua rasa ku tinggal
Syukur Aku panjatkan kepada-Nya karena Cinta
Hadir dalam ulu hati ku
Tinggal dalam angan dan akal ku
Kesempurnaan cinta hanyut dalam doa ku
Untuk mu-ORANG TUA ku
nb:aku sayang ibu bapak
11 September 2008 pada 06:50
Ku Rengkuh Cinta Ku
Suatu hari nanti……..
Dia akan berterima kasih
Karena aku telah mencintainya
Suatu hari nanti…………..
Dia akan berterima kasih
Telah menyayanginya
Dan suatu hari nanti……..
Aku akan berterima kasih
Kepada mu………………….
Ya……….. walau petir itu
Menyambar pohon…….
Tetap tegar di wajah ku
Inilah akhir dari sebuah cerita
Dia yang memulai
Aku yang mengakhiri
nb:maaf…………jika ada yang merasa
11 September 2008 pada 07:07
AKU TAU
Hari ini aku jatuh
Tuhan menghukumku
Jalan yang kulalui,penuh peluh merangkak
Hari ini aku bisa berdiri
Aku belajar untuk berlari
Tapi Tuhan belum mengijinkan
Aku kembali jatuh
Hari ini aku bisa berlari
Tuhan menolongku
Jalanku kini tak lagi jauh
Hari ini aku sampai di puncak
Tuhan tersenyum padaku
Aku tau,Dia mengajariku melewati batu
Dia mengajariku merangkak,berjalan,berlari,dan melompat
Agar aku tak lagi jatuh
Saat aku sampai pada puncak jalanku
Aku tau,Dia mencintaiku….
11 September 2008 pada 07:20
KASIH TAK SAMPAI
Aku tak tau arti namamu sebenarnya
Dalam benakku hanya terdapat pandangan sekilas tentangmu
Namamu begitu dekat dengan hatiku
Tapi otakku sulit mengenalmu
Siapa kamu sebenarnya???
Kau selalu ada disaat ku sedih
Kau hadir disaat rasa senang singgah di hatiku
Tanganmu selalu dapat menghangatkan
hatiku yang beku
Mata ini ingin selalu mengenalmu
Tangan ini ingin dapat menghapus air mata yang jatuh di pipimu
Tapi semua itu hanya angan-angan semu
Yang tidak mungkin ku lakukan
Sosokmu tak pernah menghantuiku
Hanya kasih dan sayangmu yang singgah di hatiku
nb: Maaf.puisi sebelumnya yang juga bernama Ika Budiarti SALAH/belum selesai.
Yang benar yang puisi ini.
11 September 2008 pada 07:30
ENGKAU
Engkau getaran pertama
Yang meruntuhkan nadi darahku
Berujung diriku mengenal hidup
Engkau tetes embun pagi
Yang menyesatkan dahagaku
Dalam cinta tak bermuara
Engkau bintang cahayaku
Yang menyinari hati
Menemukan keabadian duniawi
Engkau matahariku
Yang memberi kehangatan
Di cakrawala angkasa
Hadirmu dalam kesederhanaan
Cintamu dalam ketulusan
Sayangmu dalam kesucian
Meluluhkanku dalam ketidakmengertian
Getarmu tiada pasti
Senyummu tiada kumengerti
Namun…
Aku disini terus mengagumimu
Namun…
Aku disini terus memujamu
11 September 2008 pada 08:08
kau caci maki,
kau dzolimi,
ku tetap hormati
letih, lelah
bercampur pada diriku
hukuman dan tudingan,
seperti badai dipagi buta
keterpakasaan dan ketakberdayaan
ada pada ku,
sungguh orang yang keji
kau membuatku semakin benci
benci melihatmu,
bahkan benci mendengar suaramu
penyiksaan berakhir
penderitaan mulai menyingkir
namun sakit dihati tak kunjung pergi
semakin kuat melekat dalam hati.
11 September 2008 pada 09:58
RINDUKU BUAT MAMA
Hai bulan…
Hai bintang…
Bolehkah aku berkata?
Cinta adalah nyanyian hati yang melekat di jiwa
Cinta adalah suara yang menemani di setiap keheningan tiba
Cinta adalah angin yang menyempurnakan riuh dunia
Dan cintaku buat mama abadi selamanya
Mama…
Pendar matamu
saksi aku mengagumimu
Putih hatimu
puisi terindah yang pernah aku miliki
Bersama dengan mu setiap hari
adalah suatu yang aku nanti
Mama…
Aku ingin memelukmu disini
walau hanya sebuah imajinasi
Aku ingin bertemu dengan mu malam ini
karna rinduku begitu mengiris hati
Bulan..
Bintang..
Selalu bersamanya
roman terindah dunia
Rindu itu begitu melekat di hati
Senyumnya
menyejukkan hati ini
Dan aku ingin semua itu kekal abadi
11 September 2008 pada 11:55
Kerinduan
Bila anganku terawang
Mengapa binar matamu yang terlihat
Bila fikirku terbuai
Mengapa hanya sudut senyummu yang menyapa
Mengangankanmu, sejukkan ragaku
Memikirkanmu, hangatkan kalbuku
Ku pejamkan mata
Inginku rasakanadanya dirimu lebih dalam
Tak ingin ku lepas fikirku
Namun hatiku pilu
Sungguh tak kuasa lagi menahan
Aku bosan….
Aku jenuh….
Hanya bercumbu dengan bayang – bayang
Lolongan pilu binatangmalam yang bergaung
Seakan mengerti kerinduan yang kurasa
Berbaur dalam gerimis yang menangisi rasaku
Aku tak kuasa menahan
Ku titipkan rasaku pada angin
Bisikkan jerit rinduku padamu
Dan ku pejamkan mata lebih rapat
Hingga hanya gelap memelukku
Hingga hanya desahku yang terurai
Aku rindu kamu…..
11 September 2008 pada 12:01
Kerinduan
Bila anganku terawang
Mengapa binar matamu yang terlihat
Bila fikirku terbuai
Mengapa hanya sudut senyummu yang menyapa
Mengangankanmu, sejukkan ragaku
Memikirkanmu, hangatkan kalbuku
Ku pejamkan mata
Inginku rasakan adanya dirimu lebih dalam
Tak ingin ku lepas fikirku
Namun hatiku pilu
Sungguh tak kuasa lagi menahan
Aku bosan….
Aku jenuh….
Hanya bercumbu dengan bayang – bayang
Lolongan pilu binatang malam yang bergaung
Seakan mengerti kerinduan yang kurasa
Berbaur dalam gerimis yang menangisi rasaku
Aku tak kuasa menahan
Ku titipkan rasaku pada angin
Bisikkan jerit rinduku padamu
Dan ku pejamkan mata lebih rapat
Hingga hanya gelap memelukku
Hingga hanya desahku yang terurai
Aku rindu kamu…..
11 September 2008 pada 15:20
EMBUN CINTA
sebelum fajar menyingsing
sebelum mentari beranjak dari peraduan
jiwa sucimu telah nampak tenang
di pundak rerumputan hijau nan riang…
jiwaku gelap hatiku buta…
mimpiku hanyalah impian…
bertebaran di belantara hutan…
kusapa dirimu dengan hatiku
kuraba wajahmu dengan sesingkat waktu
namun aku tak bisa mengenali dirimu
kau bawakan aku kangen dan rindu
kau buat aku gila dan lupa waktu
mengapa kau harus datang padaku
jika hanya membuatku lugu dan bisu…
aku tak bisa miliki dirimu
hangat kemarau segera merenggutmu
kan kukenang hingga akhir nafasku
kaulah penyejuk hatiku…
11 September 2008 pada 15:25
JERITAN HATI
Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, kerana kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita……….
Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita dapat mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah……………..
Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin mana pun kita, kita tetap kaya. Kerana tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, fikiran kita dan idea kita. Dan apa yang anda fikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga daripada emas dan perhiasan……………….
Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Kerana mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya……………….
Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh di dalam diri kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia………………………
Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemui cinta yang jauh lebih indah……………………..
11 September 2008 pada 15:28
Tuk kekasihku jauh disana…..
terserak rinduQ untukmu..
terjerembab langkahQ untuk mengejarmu…
tergagu lisanQ menyebut namamu
takutQ…..
kala hati t’lgi bergetar bila mendengar ucapmu…
dukaQ……
kala air mata t’lagi menetes saat mengingat
kebersamaan qt yang t’kn terluoakan
gundahQ…..
saat hampa rasaq ketika kau tiada
cinta…..
pasti ku lirihkan pintaQ untukmu…
bantuQ..
kembali menyusun keping2 hatiQ yang kau bawa
terserak
jangan biarkan terinjak
izinkanQ…..
merasakan lembut butiran air mata mutiara
pada mlm2 kbersamaan qt….
biarkanQ….
rasakan kembali dekap hangat cintamu….
karnaQ….
ingin mencintaimu selalu…..
NO COMMENT
11 September 2008 pada 15:59
JERITAN HATI
Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, kerana kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita……….
Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita dapat mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah……………..
Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin mana pun kita, kita tetap kaya. Kerana tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, fikiran kita dan idea kita. Dan apa yang anda fikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga daripada emas dan perhiasan……………….
Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Kerana mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya……………….
Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh di dalam diri kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia………………………
Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemui cinta yang jauh lebih indah……………………..
12 September 2008 pada 03:13
MATAHARI
Matahari memberikan sinarnya untuk semua kehidupan
Andaikan matahari hilang, maka hancurlah kehidupan
Ku laksana kehidupan yang butuh matahari dan bagiku kau adalah matahariku
Tak bisa ku bayangkan bagaimana ku tanpamu
Jangan pergi dari hidupku matahari jiwaku
Berikan ku hangat sinarmu, berikan ku kelembutan sinarmu, agar ku tetap hidup
12 September 2008 pada 03:15
SIMPUHAN HATI
Ketika ku beranjak dewasa
Ku rasakan semua getar rasa
Dengan merangkai sebuah asa
Yang takkan pernah putus asa
Ku menapakkan kaki diatas roda kehidupan
Bersujud dan memohon ampun pada Tuhan
Setetes air mata menggenangi tabir kehidupan
Bersama tiang agama yang menjadi patokan
Oh ilahi robbi…..????!!!!!
Bersama-Mu ku jalani mimpi
Tentang hidup ini yang penuh arti
Dan akan selalu membekas di hati
Masa-masa yang penuh derita
Membuat hatiku meronta-ronta
Ku coba telusuri kata demi kata
Segala kenangan diantara kita
12 September 2008 pada 03:38
Aku hidup mencari sebuah keasaan
Menerjang mozaik- mozaik lautan penderitaan
Berharap menemukan suatu ujung penderitaan
Ku ingin terjun bebas meyelami samudra kehidupan
Menjelajah dunia tanpa batas kelelahan
Menggantung cita di langit ke tujuh
Sampai menuju cahaya Mu
12 September 2008 pada 03:38
Hampa
Ketika Kau Jauh
Kurasa hampa dalam diriku
Saat mata terpejam dalam angan
Jiwaku seolah berkata
Dimanakah aku sekarang?
Seolah jiwa ini ingin tetap merengkuh-Mu
dalam pelukan
Namun ku tak kuasa
Lalu sinar-Mu kian menghilang
Kucoba mencari dengan berlari
Tetap saja kuasa
Hingga di ujung hari
Dan meski akal tetap berjalan
Aku tetap tak merasa
Jikalau aku ada bersama-Mu, Wahai Tuhanku….
12 September 2008 pada 03:46
Jeritanku
Saat kau berjalan menelusuri sebuah lorong gelap, pekat
Kau lepaskan hawa hati yang sedang menunggu satu keajaiban
Apakah kau rasakan itu?
Kau coba melangkah lagi
Tak lama pun kau kan temui
satu kenikmatan gambaran surga
Kau tak semudah menggapai itu
Kau pun berjalan terus perlahan
Kau lepaskan urusan fana dunia ini
Akhirnya langkahmu tertuju tak tentu
Tak sadarkan kakimu, tanganmu, matamu
Lisankan tak sadarkan keadaan
Telingamu tak berfungsi saat itu
Hanya lisanku tak tahan nafsu
Kau sentak sekitarmu
Semua orang merasakan, ada sesuatu yang berubah
Kau tak merasakan
Orang-orang hanya bisa melayanimu
dengan suara teriakan
Mata yang sinis, hati yang tak kau inginkan
Apa yang ingin kau tuju?
Apa yang ingin kau lakukan?
Apakah kau merasakan itu?
Coba renungkan…….
12 September 2008 pada 03:51
Kemana Langkahku?
Aku berusaha untuk melangkah
Dengan keadaan yang mengombang-ambingkanku
Meskipun berjalan dengan tertatih-tatih
Kadang kala aku tersandung
Kadang kala aku terjatuh
Keputusasaanku membuatku lemah
Aku selalu berusaha untuk tetap melangkah
Tapi sayangnya langkahku tak tentu arah
12 September 2008 pada 03:54
KAU
Di setiap helai nafasku
Nama- Mu selalu ku sebut
Di setiap rintihanku
Kau yang mampu sejukkan jiwaku
Kau dan Kau
Kau selalu ada dalam setiap detak jantungku
Kau yang selalu menjaga diriku
Nama- Mu tak kan pernah hilang dalam ingatanku
Kaulah penerang hidupku
Aku hanya manusia hina
Yang penuh dosa
Pantaskah aku dekat dengan- Mu?
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
12 September 2008 pada 04:09
Aku hidup mencari sebuah keasaan
Menerjang mozaik- mozaik lautan penderitaan
Berharap menemukan suatu ujung kebahagiaan
Ku ingin terjun bebas meyelami samudra kehidupan
Menjelajahi dunia tanpa batas kelelahan
Menggantung cita di langit ke tujuh
Sampai menuju cahaya Mu
12 September 2008 pada 04:10
Asaku….
Teruntuk insan mulia
Pengadu prahara cinta
Melambaikan syahdunya keindahan kata cinta
Yang kau bariskan melalui lantunan doa
Begitu indah…..
Tapi kutahu tak mungkin rasanya yang mulia
melihat kagum pada insan
yang tak berdaya dan tak berpunya
Asa selalu ada
Sekalipun merasa tak berdaya
Semoga hal indah kan jadi nyata
Sekalipun aku tetap gundah
12 September 2008 pada 04:11
MISTERI HIDUP
Hidup adalah perjalanan
tapi kita tak kan tahu
seberapa panjang kah?
seberapa terjal kah?
seberapa terang kah?
Kadang kita amnesia
Lupa mata, lupa telinga dan segalanya
Ketika cahaya kehidupan menorehkan warna
Membuatku tenggelam dalam samudera hitam
Hingga seruanMU membisikan hatiku
Membuatku bangun dari mimpi
Ditengah jingganya cakrawala
Mentari tua tak pernah bosan
Memayungi tiap langkah kehidupanku
Mengingat kembali seberapa banyak dosaku
Bagai memutar slide tayangan non fiktif
Dengan riak gelombang mengharukan
Yaa…Rabb ku hanya sebutir kerikil ditengah gurun pasir
Apa yang bisa ku lakukan tuk menebus semua dosaku
Terimalah sujudku
Akan ku teteskan air mata dalam munajahku
Bimbinglah aku menuju samudera maghfiraMU
Tuntunlah aku menuju kebahagiaan yang kekal nan hakiki
12 September 2008 pada 04:17
JANGAN LUPAKAN SUMPAHKU
BersamaMu
Jiwaku hidup wahai yang kucinta
Kekasih bagi hatiku
Kerinduan bagi jiwaku
Kekasihku lihat dengan mata hatimu jiwaku
Agar tak akan lagi pertanyaan yang merimba dalam pikiranmu
Karena sesungguhnya telah singkap rahasiaku
Kekasihku tak perlu kau tanyakan lagi diriku
Karena aku ada padaMu
12 September 2008 pada 04:17
Permohonan
Sudikah kiranya Engkau memberikan kasih-Mu
Wahai Dzat Yang Maha Pengasih
Sudikah kiranya Engkau memberikan maghfirah-Mu
Wahai Dzat Yang Maha Pengampun
Karena hidupku telah ditenggelamkan dosa
Sudikah kiranya Engkau memberikan rahmat-Mu
Wahai Dzat Sang Pemberi Rahmat
Untuk mendapatkan tiket surga-Mu
Aku hanyalah hamba yang lemah
yang tak kuasa menanggung beban dosa
yang tak kuasa menahan api neraka
Hanya dengan rahmat-Mulah
Wahai Dzat Sang Pemberi Rahmat
Ku bisa berjalan di dunia dan akhirat
tanpa sandungan
12 September 2008 pada 04:22
AKU MENJERIT…
Ya, aku menjerit
Karena Dia suka mendengarkan suara jeritan…
Aku menjerit,
Karena belum bisa bergabung
Dengan mereka yang mabuk oleh kekasihNya…
Aku berkabung…
Ya aku berkabung…
Seperti kegelapan malam berkabung…
Aku berkabung,
Ya aku berkabung
Karena belum ada cahaya yang menerangi kegelapan diriku…
Jangan kira aku sedang mengeluh…
Tidak, aku tidak mengeluh
Aku hanya menyampaikan apa adanya…
Hati berkata, “aku tersiksa.”
Aku tertawa
Karena sesungguhnya dia tertipu
Kau tampak begitu jauh diatas mimbar
Sementara aku berada dipintu keluar
Padahal, sesungguhnya dimana kekasihku berada ?
12 September 2008 pada 04:23
Puisi Cantik untukmu
Ada saa-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang
Sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dari alam nyata
Semoga kamu memimpikan orang seperti itu
Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan
Tetapi acapkali kita terpaku terutama pada pintu yang tertutup
Sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan untu kita
Sunggguh benar-benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki
Tapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai ita mendapatkannya
Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cuup membuatmu baik hati
Dan cobaan yang cukup membuatmu kuat
Kesedihan yang cukup membuatmu manusiawi
Penghargaan yang cukup membuatmu bahagia
Dan uang yang cukup untuk membeli segalanya
Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri
Dan merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan
Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan dari diri sendiri yang kita temukan di dalam dirinya
12 September 2008 pada 04:46
Rinduku PadaMu
Tutup kedua mata
Rasakan keheningan dengan dengarmu
Tertunduklah hati
Merasuklah lafadz-lafadz menggema di jiwa
Tak mampu aku, dia, mereka, siapa pun!
Siapa pun tanpaMu
Tanpa cintaMu, Rabb!
Aku berdiri di jalan ini
Coba menggali keangkuhan hati
Membuangnya, mengisinya dengan kekuatan keyakinan
Rabb, ijinkan aku bertahan
Bertahan menjaga cintaku padaMu
Menjadikan kerapuhan diri
Terbangun, menguat, mengakar
Hingga kerinduanku
Ruh melebur bertemu denganMu
Duhai penguasa… diriku, semesta dan isinya
Dengan segala kesempurnaanMu
12 September 2008 pada 04:50
SENANDUNG DOAMU, IBU…
Ibu…
Langkahku terseok semakin jauh
Cerminku air yang keruh
Sandaranku papan yang rapuh
Kata ibu… aku akan sampai
Kata ibu… tujuanku akan tercapai
Namun lelah aku berdiri
Harapanku tak lagi kembali
Aku sedang mencari…
Asa yang hilang dalam mimpi
Aku sedang menanti…
Jalan yang lurus tanpa duri
Ibu…
Aku diam, tapi bukan bisu
Aku tunduk, tapi bukan malu
Senandungmu adalah doamu
Untukku… Untuk bahagiaku
nb: Untuk ibu yang selalu mendoakanku
12 September 2008 pada 05:08
Rinduku PadaMu
Tutup kedua mata
Rasakan keheningan dengan dengarmu
Tertunduklah hati
Merasuklah lafadz-lafadz menggema di jiwa
Tak mampu aku, dia, mereka, siapa pun!
Siapa pun tanpaMu
Tanpa cintaMu, Rabb!
Aku berdiri di jalan ini
Coba menggali keangkuhan hati
Membuangnya, mengisinya dengan kekuatan keyakinan
Rabb, ijinkan aku bertahan
Bertahan menjaga cintaku padaMu
Menjadikan kerapuhan diri
Terbangun, menguat, mengakar
Hingga kerinduanku
Ruh melebur bertemu denganMu
Duhai penguasa.. diriku, semesta dan isinya
Dengan segala kesempurnaanMu
12 September 2008 pada 08:48
TANYAKU TENTANG HIDUP
Aku berbisik dalam hati
tanyaku pun menari-nari
memenuhi sudut-sudut pikiran ini
tanyaku tentang takdir
yang membayangi………………….
kehidupan dengan segala misteri
dan jalan hidup yang terus bersembunyi
hingga ku tak pernah mengerti
untuk apa kujalani hidup ini……
hidupku bagai lembaran bersih
terlukis apa kelak nanti
apakah hitam ataukah putih
kotor ataukah bersih?????
ya Illahi…
tolonglah hambaMu yang lemah ini
tuntun aku mengarungi pelik hidup ini
agar kelak aku tiada bernyanyi
senandung tobat untuk dosa yang tak terampuni…..
12 September 2008 pada 09:34
CINTA
Entah berapa banyak perhatian yang kuberikan padamu
Dan….
Entah beribu makna kuungkapkan padamu
Tapi kau tak pernah mau bergeming
Kau tetap bertahan dalam kebisuanmu…
Cinta…
Perlahan aku harus menyadari
Asaku memang harus berakhir di sini
Ketika ku sadar
Kau semakin jauh dariku…
Pelanku menghindar, menjauh
Bahkan membuang jauh bayang-bayangmu
Yang kerap muncul di setiap langkah kehidupanku
Namun semuanya…
Hanya meninggalkan perih yang mendalam….
Meski telah kau toreh luka di hatiku
Namun aku akan tetap mencintamu
Karna kutahu
Cinta Tak Harus Memiliki
12 September 2008 pada 09:50
JALANMU
Cahaya surya keringkan rambut tergerai
Langkah pasti kudekap sampai batas nanti
Kucoba kepakkan ajak kau bersembunyi
Tuk ungkapkan ku tak mau kau pergi
Kuberi warna jingga pada hari Rabu
Ku takhlukkan bumi untuk kau beradu
Ku pergi apakah tak kau tahu
Ku tlah berkorban, apakah tak perlu?
Sisa waktu buat kau terasa jauh
Kenangan bersama buatku ingin tahu
Apakah aku tlah berarti untukmu
Hingga haruslah kau pergi seperti itu
Waktuku tak panjang denganmu
Menyesal haruslah terasa olehku
Sedang jauh langkahmu tlah terpacu
Ke depan gerbang, akankah kau tak terlihat olehku?
12 September 2008 pada 13:44
Isi Hatiku untuk Bundaku
Saat aku jauh darimu
aku merasa sendiri di kota ini
Isak tangisku tak mampu mengobati rasa rinduku padamu
aku hanya memilikimu di dunia ini
Aku berjanji, aku akan selalu membuatmu tersenyum dan bangga padaku
Bundaku, aku sungguh-sungguh sayang padamu
aku ingin memelukmu dan menangis di pangkuanmu
Bunda…terimakasih telah menyayangiku
Dan membesarkanku, walau tanpa seorang pendamping disisimu
Aku tak pernah membayangkan jika aku hidup sendiri tanpamu disisiku
Aku akan sangat takut jika aku kehilangan dirimu
Menangis pun takkan cukup untuk menggantikan dirimu
Aku ingin kau selalu ada disisiku
Setiap waktu
Setiap saat
Setiap detik
Dan sampai kapanpun aku ingin kau selalu tetap ada disisiku
For you my mother, I’ll always love you now and forever
12 September 2008 pada 22:36
TSUNAMI
Gelombang besar tegak dilangit
Bergemuruh dipadang lautan
Bagaikan hidup sang pelarian
Menerpa terjang apa yang dilintasinya
Ummi…Abbi…
Teriakan adek buna memecah suara
Mencari apa yang menjadi kehidupannya
Segelincir air merekah kepekaan
Membuat hati kian berdendang
Habislah…Habislah…
Kebaikan ikut terkena
Kejahatan lebih sengsara
Tsunami sang penilai…
12 September 2008 pada 22:37
UANG
Uang…
Aku makan denganmu
Aku minum denganmu
Aku berpakaian denganmu
Aku tidur denganmu
Aku bercerita denganmu
Aku berjalan denganmu
Aku mendidik denganmu
Aku dididik denganmu
Apakah ku kan terjerumus denganmu…
Engkau mampu membuat orang bahagia
Tetapi, engkau juga mampu membuat orang menjadi sengsara
Hidupmu hanya berpindah tangan
Berapapun nilaimu, engkau hanya sebuah kertas yang beterbangan
Uang…
12 September 2008 pada 23:51
Sang Pemuja
Wajahmu sekilas hadir dihadapanku
Terlintas senyum manismu menemani hariku
Awal ku berjumpa denganmu
Ku rasa ada yang berbeda
Hadirmu membuatku bingung
Jujur ku senang jika ku bertenu danganmu
Sering rindu menampar wajahku
Aku ingin jumpa denganmu,
Dekat denganmu,
Dan jadi kekasihmu
Aku menjadi seorang pecinta yang tak kenal arah
dan waktu ketika ingat dirimu
jangan kau biarkan jiwaku hancur
karena aku hanya sang pemujamu………
13 September 2008 pada 00:40
SESALKU
Ya Allah…
Inilah aku hamba-Mu
Aku tahu
Betapa nistanya diriku
Dosa, dosa dan dosa
Ya Allah…
Aku malu menghadap-Mu
Jiwa ini malu tuk bertemu dengan-Mu
Sesekali dosa-dosa kusesali
Tetapi berjuta kali kuulangi
Ya Allah…
Sudi kiranya Kau beri aku kesempatan
Aku harus berkeliling
Memohon maaf pada mereka
Yang selama ini aku sakiti
Yang selama ini aku zalimi
Yang menangis karena aku
Yang sengsara karena aku
Aku begitu menyesal
Hari-hariku telah berlalu
Tanpa arti
Tanpa makna
Semua sia-sia
Kutahu hidupku hanya sekali
Andai waktu bisa kuputar kembali
Andai saja….
13 September 2008 pada 00:52
Bila cinta
Itu cinta bila
13 September 2008 pada 01:13
HANYA DEMI SEBUAH NAMA
Apakah ku tak boleh tahu keluhmu kasih…
Apakah belum cukup semua pengorbanan itu
Kutahu kau sayang padaku
Dan tak bisa kau bohongi hatimu
Aku tak mengira
Kau bisa lakukan ini semua
Hanya demi sebuah nama
Nama yang takkan abadi
Hanya sekilas saja
Tapi… cinta kita
Kuyakin akan selamanya
Semudah itukah kau lupakan aku
Seperti itukah penghargaanmu
Cukup sudah kau lukai aku
Tapi perlu kau ingat
Aku sayang padamu
13 September 2008 pada 01:14
Jasa Sejagat Langit
Terhampar jasa guruku di semesta
Langit melukisnya cantik sebentuk Saturnus
Diterpaan badai letih semusim
Cintanya pada kami kian terbukti
Kasih kami tumbuh di lipatan teori
Menjadi meteor puisi hari ini
Kau jadikan kerak ilmu retak
Menjadi semesta pencerah dunia
Sang Maha guru terpuji
Cincin Saturnus melingkar di hati
Berhias jasa-jasa abadi
Berhias pujian dan doa suci
By Aang S. Yahya Kimia 2008
13 September 2008 pada 01:16
Kasih yang Sempurna
Dalamnya kasih-Mu
Terlebih dari segalanya
Besarnya cinta-Mu
Ampuniku atas dosa
Hanya dekat pada-Mu
Rasa tenang hatiku
Hanya dekat pada-Mu
Ku terima kekuatan baru
Engkau kusembah
Kau yang terindah
Seumur hidupku
Ku mau menyembah-Mu
13 September 2008 pada 02:02
BERHAMBURAN KE LAUTAN DOSA
Dalam sambari manusia , menghalau gelombang besar
Dalam sambari jiwa, menghantam karang terjal jauh disana
Menjadikan kebrutalan dimana-mana
Segala macam bencana silih berganti
Bagai tak mau mengarti asa
Diri direnggut angan tanpa permisi pamit
Menghalau semua kejadian yang menyeruak dalam jiwa
Teriakan tangisan dah tak ada gunanya
Disanalah awal dimana semua manusia digoyahkan atas diri mereka sendiri
Dengan berhambur kesajadalah keajaiban baru akan terjadi
Dengan lantunan mutiara suci, disitulah terbenam sebuah pintu harapan
Dimana itulah nasib diri jadikan sebuah bunga yang bermekaran
Bagaikan taman bunga yang tak bisa digambarkan keindahannya
Air mengalir laksana aliran cinta yang mengalir
Langsung kedalam darah yang selalu merasa tidak pernah sempurna tanpa sujud
Lantunan mutiara suci mengatas namakan asma Allah SWT
13 September 2008 pada 02:26
PIPIT SENJA
Sang fajar telah lahir dengan wajah keemasan
Memancar ke seluruh penjuru hingga ke dasar lautan
Angin berhembus menjatuhi bibir lautan
Camarpun terbang dipenuhi dengan kebahagiaan
Rumput bergoyang menyampaikan salam kepada dahan dan dedaunan
Sepasang kumbang menari-nari diatas sajadah keindahan
Namun Aku adalah sang pipit kecil yang terluka dan penuh beban
Ketika matahari mulai tertiup badai yang menghancurkan
Semua terlihat begitu menakutkan
Dibawah kolong langit yang berubah menjadi hitam dan berserakan
Langitpun menangis dan berteriak dengan rasa yang memilukan
Ini semua bagaikan sebuah kutukan
Oh diriq…
Engkau adalah pipit kecil…
yang mulai tumbuh dan baru tau tentang arti kehidupan
Oh alam…
Mengapa begitu kejam dan menakutkan
Sulit sayap ku kepakkan
Dan tinggalkan diri ini dengan penuh beban
Akupun tak tau kemana ku curahkan segala beban
Oh sayap…
Engkau begitu kecil dan penuh dengan sayatan
Oh angin…
ku titipkan salamku untuk kekasihku tersayang…
13 September 2008 pada 02:27
GORESAN HATI
Seperti matahari yang beulang kali nampak di ujung langit
Namun…
Tenggelam lagi dibalik awan hitam
Begitulah sosoknya dalam indra dan hatiku
Baru saja terdengar desah lirih seorang pujangga lama,,,
Seorang pujangga yang kian singgah dan pergi
Dia goreskan lagi tinta itu dalam kitab yang kian lama tlah tertutup rapat
Namun…
Aku tak akan berharap banyak
Tuk membaca bait demi bait, syair dalam kitab itu
Karena aku yakin tak kan lama dia genggambatang pena itu
Dia pasti akan menutupnya kembali
Dengan memindahkan pembatas, diatas sehelai lembaran kitabnya
Sebuah permainan yang takkan pernah berhenti
13 September 2008 pada 02:54
MELAYANG
Dedaunan pohon trembesi…
gugur menyelimuti kursi besi
Asa nisbi menangisi…
merintih malam-malam sepi…
Ilalang bergoyang…
tak terucap bilang
Kunang-kunang menghilang…
tak kunjung sayang
Cinta hilang..
terbang..
melayang…
tak terbawa pulang….
nb : Aku memimpikan seribu jalan baru. Aku BANGUN dan menempuh jalanku yang lama.
13 September 2008 pada 03:02
BULIR DO’A
Bulir jernih terdiam anggun di ujung nyiur
Sapaan bayu menarikannya daunnya
Lemah gemulai
Meski langit tak nampak biru
Namun segara tetap berpacu
Sang Surya besembunyi
Dibalik awan membelenggu
Tapi Serambi Mekah…tetap indah
Tunggu…lihat…!!!
Bumi mulai berguncang
Langit pun menjerit
Laut telah bergejolak
Alam menangis merintih
Menguak semua rasa sakit
Suka menjadi duka
Tawa berganti derita
Angan tinggal asa
Dan mimpi tak jadi nyata
Oh Tuhan…ampuni kami
Makhluk-Mu yang tak sempurna
Tak mengenal balas jasa
Mengingkari aturan-Nya
Mengoyak alam semesta
Tuhan Yang Mahabaik
Hanya doa ini penebus dosa
Atas amanah-Mu yang tak terjaga
Ke haribaan-Mu ku bersujud
Wahai sang Penggenggam Nyawa
13 September 2008 pada 04:23
Ditengah dinginnya malam yang sepi
Kurangkai kata-kata hatiku
Raut wajah melukiskan penderitaan
Emosi yang melukiskan kesedihan
Aku termenung…
Diatas lembaran buku yang membisu
Aku terdiam…
Ditengah kesedihan jiwa yang merana
Bermacam-macam duku menghampiriku
Bermacam-macam cobaan menemaniku
Hidup memberiku kebahagiaan
Hidup memberiku kesedihan
Mereka datang silih berganti
Tanpa peduli dengan jeritan hati ini
Pedih dan perih yeng sulit terobati
Tapi aku yakin akan takdirnya
Hanya kesabaranlah yang akan menjawabnya
13 September 2008 pada 05:16
RAHASIA
Ananda kekasih mama…
bila saat itu tiba…
kuharap kau telah siap menyongsongnya
karena bila kau mengabaikannya
kau akan menyesal selamanya
tangisanmu akan abadi selamanya
kecewamu untuk selama-lamanya.
Datangnya adalah rahasia
hanya Allah yang mengetahuinya
tugasmu hanyalah mempersiapkannya
kapanpun waktu itu tiba…
kau telah siap menyambutnya
karena dia pasti tiba
tak peduli kau percaya atau tak percaya
Dan bila saat itu tiba…
semua temanmu tak akan membantumu
tabunganmu tak akan berguna buatmu
keluargamu angkat tangan untuk menolongmu
semua akan meninggalkanmu.
yang bersamamu tinggal satu
sahabat yang setia disisimu
dan menentukan masa depanmu
Dia tak lain adalah amal solehmu
semua perbuatan baikmu
yang akan setia menjagamu
ketika maut menjemputmu.
13 September 2008 pada 06:38
PENANTIAN
Pohon bintang yang terang
Memberikan kilauan cahaya bagi sang petualang
Ranting hati yang mulai jatuh
Menggugurkan daun yang kian merapuh
Kini kulihat lingkaran merah pemberani
Menerangi setiap lorong hati
Menghangatkan setiap pembuluh hati
Kini kutatap seekor merpati putih
Membentangkan sayap selapang hati
Menapaki setiap kepingan hati
Kini kudengar gemericik air sungai
Mengalunkan irama dalam relung hati
Menenangkan jiwa yang mulai sunyi
Aku mulai ragu akan perasaan ini
Takut tenggelam dalam sepi
Menanti seseorang yang takkan mungkin di sini
Menunggu jawaban yang belum pasti
Dan…
Mengharapkan sesuatu yang takkan mungkin terjadi
Teman…
Bodohnya aku
Gilanya aku
Teman…
Apakah ini yang dinamakan penantian tanpa tepi?
13 September 2008 pada 07:54
Ku katakan kepada diriku bahwa
terang tidaklah sama dengan gelap
Dengarlah! Semua manusia pasti binasa
Jaga dirimu dari aib, dan lawan nafsu hawa
Camkan! Dialah pintu menuju kehancuran
Selalu kenikmatan yang ia tawarkan di awal
Tapi yang kau dapat hanya kehinaan dan sesal
Semua kesenangan pasti berujung pada mati
Meski usia dua kali lipat Nabi Nuh
Jangan terlena hidup di negeri yang sementara
Kematian selalu mengingatkan: kita akan binasa!!!
Sadarilah! Dia yang tunduk kepada perintah Allah
Ikuti petunjuk akal dan menyingkirkan nafsu hawa
Niscaya ia akan meraih kemenangan di sisi-Nya
Ia akan dapatkan Surga Firdaus yang sarat nikmat
13 September 2008 pada 09:11
KERINDUAN
Kekasih hati…
adakah gelegak rinduku menyantuni
menggaruk sepi saat sendiri
seakan bahagiaku jadi hampir mati…
Kekasih jiwa…
adakah getar rinduku sampai di sana
mengoyak kegembiraan bersama
seakan senangku tak pernah ada…
Teruntuk teman-teman yang kurindukan
semoga kita masih diberi kesempatan
untuk bertemu lagi…
13 September 2008 pada 09:17
GERBONG MALAM
Lalu lalang orang
Dalam balok besi yang berarang
Beralun angin malam
Mengajak mata terpejam
Mataku menyorot ke sini dan ke sana.
Kulihat makhluk renta…
Menggenggam kantong harta
Dengan memelas
Ke semua mata
Ciit, ciit…..
Malang pun tiba
Sang kluwih yang gagah perkasa
Akhirnya tiba,..
Satu persatu peluh menetes..
Bagai palu menghantam es.
Orang dari eksekutif, bisnis, ekonomi
Turun di sini
Mereka turun dari kereta yang fana..
Menuju kota yang lama
Inilah dunia…
Dunia yang fana
Perjalanan kita hanya sementara
Kita pasti kan kembali ke tempat semula.
11 Juni 2009 pada 03:15
ANEH
13 September 2008 pada 10:26
KERINDUAN
Rindukku kini kian meledak
Serah hilang kata-kata
Tak henti ku ucap dipucuk bibirku
Kapan dating hari itu?
Hari ku bertemu dengan Penciptaku
Ketakutanku memerah
Akankah aku dihimpit krikil jahanam?
Atau ularnya yang meraung-raung?
Atau mungkin bahan bakar pengganti bensin?
Bukankah yang terakhir itu akan sangat membantu rakyat?
Ya Allah sesungguhnya hamba rela Kau siksa didunia
Karena di akhirat akan lebih pedih.
By:arini
13 September 2008 pada 13:59
DARI SEPIKU
Dari sepiku kurajut asaku
Terbaring dalam langkah-langkah semu
Termimpi dalam bayang-bayang kelabu
Dari sepiku kurajut asaku
Tersulam dari benang-benang khayalku
Kurajut jadi harapan-harapan palsu
Bersama bintang yang menggapaiku dalam rengkuhnya
Bersama bulan yang mengajakku menatap indahnya dunia
Dari sepiku kurajut asaku
Berlari diapun ikut berlari, terdiam diapun terus berlari
Aku lunglai. Aku bingung….!
Saat tersibak tabir awan hitam didepanku
Aku tertunduk malu…!Malu pada bintang-bintang mati
Malu pada tanah-tanah tandus
Malu pada Mu Ya Allah…!
Dari sepiku kurajut deritaku
Jatuh dipasir-pasir kerontang tak terlihat
Aku ingin berteriak.
Tapi…!
Lidahku beku,pita suaraku putus ditenggorokkanku
Aku juga ingin berlari.berlari.dan berlari.
Tapi…!
Kakiku terbelenggu oleh benang-benang kusut yang kurajut sendiri
Dari sepiku kurajut bahagiaku..
Bahagia dari asa yang tertindas
Bahagia dari lara yang terhempas
Bahagia dari derita yang tak kunjung lepas
Dari sepiku kurajut duniaku
Dunia yang hilang diujung waktu…
1 Juni 2009 pada 08:36
Seanggun warna senja pagi menyapa
Bersambut musim yang dijalani
Semegah bintang penuh harapan
Mencoba tuk terangi
Dalam gelapnya malam
Ungkapanku untuknya
Untuk seorang wanita
Yang kupuja dan kupuji
Takkan kurasa jenuh
Dirinya dihatiku
Parasnya sungguh indah sekali
Menggugah rasa tuk ingin
Selalu bersamanya
Senyumnya menggetarkan jiwaku
Meresap indah dalam alunan
Syair ku
Seanggun warna senja pagi menyapa
Bersambut musim yang dijalani
Semegah bintang penuh harapan
Mencoba tuk terangi
Dalam gelapnya malam
13 September 2008 pada 14:15
Rasa ini, Banyak Rasa di Masa Depan
Makna waktu yang tak ku pahami
Berjalan terus tak pernah henti
Kau ciptakan ya… Ilahi
Sungguh kehidupan akan mati
Tak lekang rasa ini dari manusia
Berkecamuk dalam dada
Yang muncul di suatu masa
Rasa yang tak ada guna
Telah diberitakan suatu kabar
Suatu masa yang berkobar
Segala ampunan tak didengar
Tempat penyesalan terbesar
Sungguh telah rugilah orang yang mendustakan
Pertemuan mereka dengan Tuhan
Saat masa itu datang
Penyesalan pun tak terhadang
Kelalaian terhadap masa yang pasti datang
Dengan tumpukan dosa-dosa yang menghadang
Sungguh berkata kebanyakan manusia kelak
Alangkah besarnya penyesalan kami tentang kiamat takkan terelak
Lebur hati terasa
Mengingat itu semua
Luluh air mata
Mengguyur hati karenanya
Rasa inikah kan ku alami di masa depan…
Yang banyak rasa ini muncul di hati banyak insan
Jangan-jangn ya…Tuhan
Jangan biarkan hati ini merasakan
13 September 2008 pada 14:19
TDI MABA
Saat sang surya mulai tampak
Saat engkau terjaga dari mimipi indahmu
Dengan semangat 45 engkau beranjak menuju kampus
Senang…sedih…bahagia…campur jadi satu
Entah apa yang ada dalam pikiran
Ternyata tak seindah yang engkau bayangkan
Ramai…penuh…sesak…
Layaknya masa mengantri subsidi BBM
Itulah Edisi Perdana TDI MABA
14 September 2008 pada 23:04
Renungan Hidup
Hidup adalah gambaran misteri alam manusia
Kita takkan pernah tahu apa yang akan terjadi
Selanjutnya..??
Namun hendaklah bertegak
Pada ketegaran jiwa..
Selalu bersandar keyakinan diri pada-Nya
Tak ayal segala sesuatu ujian dan cobaan
Tak segan Dia menguji setiap insan
Di manakah kesabaran dan keikhlasan?
Takkan pernah kau temukan di lolong dunia
Hanya..
Sanubari hati yang akan menjawab
Insan bila salah dan terlupa jauh dari-Nya
Azablah yang akan Dia persembahkan
Untuk kita..
Kita?tak tersirat hanya kata KITA..
Tapi semua akan kembali pada diri kita
Namun,Dia takkan kejam
Bila kita tak membuat-Nya
Marah..murka karna ulah kita
15 September 2008 pada 09:19
HIDUP BUKAN MATIKU
Ketika badanku remuk
Hancur tak beraturan
Ketika pepohonan mulai kering meronta
Ku duduk ditepi sungai diatas bebatuan yang gersang
Air mengalir seakan menghancurkan bumi
Kulihat langit merah
Matahari tak lagi menyinari bumi
Sang raja telah mengamuk
Pasukanpun mulai berhamburan tak lagi berada pada satu barisan
Hari-hariku kini tinggal menunggu waktu
Aku hidup diantara benda mati
Takku lihat satupun menangis
Mereka menertawakanku
Dan langitpun mendekat kepadaku
Hancurlah engkau…
25 November 2008 pada 03:27
Diamku
Diamku, tanyaku
Diamku, jawabku
Diamku, sukaku
Diamku, sedihku
Diamku, bahagiaku
Diamku, tawaku
Diamku, tangisku
Diamku, seruku
Diamku, lukaku
Dalam diam ku melakukan segalanya
16 Maret 2009 pada 16:19
Tilawah Cinta
Coba katakan pada-ku,
di hari yang mana bisa menghindar,
saat panah panah melesat tepat menancap jantung,
lalu di sana tersulang secawan anggur asmara, pun
kemudian mengaliri darah,
dan menjadikannya mengkristal,
melengguh,
mendesah
sampai pada akhir dengup jantung, lalu
bisu membekap nafsu purnama,
dan membenamkan dalam kedalaman sungai nil,
masihkah ada berkata-kata,kecuali
ketakutan atas penghambaan ruh
pada lafadz cinta baitbait surga
@ lifespirit 5 Nov 2008/rev.2 Feb 2009
28 Agustus 2009 pada 22:45
malam….
saat mlam aku terpejam..
kala siang mata ini terbangun..
aku merasa sesuatu terjadi..
haruskah semuanya terjadi….
5 Juni 2012 pada 07:26
LELAKUDILAKU-LAKUKU
Potongpotongi kukukuku jarijemari tangan kukukukumu
potongpotongi kukukuku jejemarijari kakikaki kukukumu
sedikit pangkaspangkas rambut pangkas rambutmu
bungkus kain putih, letakkan di halamanhalamanmu
ingat! jangan ditanamtanam tamanmu.
Tunggu beberapa hari, di malam sepi
maka dirimu terlihat sedang beraktifitas
seperti yang sudah pernah.
Adakah yang keliru
dari yang dilakukanmu
Potongpotongi kukukumu jarijemari tangan kukukukuku
potongpotongi kukukumu jejemarijari kakikaki kukukuku
sedikit pangkaspangkas rambut pangkas rambutku
bungkus kain putih, letakkan di halamanhalamanku
ingat! jangan ditanamtanam di tamantamanku
dilakulakukan lelakukulaku.
Tunggu beberapa hari, di malam sepi
adakah yang keliru
dari yang pernah
aku lakukan.
surabaya, 2012