ANTOLOGI PUISI: EKSPRESIKAN EKSPRESIMU

Sebuah antologi puisi bersama dari mahasiswa sarjana Pendidikan Kimia 2008 dan Pendidikan Bahasa Arab 2007. Sangat otentik, menjunjung kejujuran, mengalirkan rasa dengan semangat EKPRESIKAN EKSPRESIMU!

Selamat membaca, memahami, menculik makna, memperoleh nilai, meningkatkan kualitas hidup!

69 Tanggapan to “ANTOLOGI PUISI: EKSPRESIKAN EKSPRESIMU”

  1. adalah hati kita
    yang membuat bencana
    yang membuat bahagia

    adalah hati kita
    yang membuat duka
    yang membuat suka

    sungguh, jikalau engkau kekasih sejati
    hanya malu tersipu di hati
    tak akan datang tangis
    tak akan datang tawa

    ampunanMu lebih luas dari dosa-dosaku
    maka ampunanilah aku

  2. Kurnia Larasati Says:

    Terhenyak ku…..

    Terhenyak ku…..

    Dibuai dentingan nada ranting patah

    Angin berlari dikejar malam

    Bintang gemintang menatap mercusuar buta

    Alamku terlelap berselimut gaduh

    Atapku gelap beralas bumi basah

    Tersedu…..

    Bising…..

    Dentuman titik-titik air…..

  3. teguh prasetyo putra Says:

    Cinta.

    Wahai temanku yang tercinta
    Berdo’alah karena cinta
    Dengan cinta engkau berdo’a
    Dengan do’a dan cinta engkau mencinta
    Cintailah cinta melebihi cinta
    Agar engkau mengetahui hakikat cinta
    Bagaimana hakikat cinta?
    Dan dimana letaknya cinta?
    Cinta bukanlah kata-kata
    Tapi cinta berasal dari kata
    Dan cinta melampaui sebuah kata
    cinta bukan disini atau disana
    Tapi cinta ada dimana-mana
    Bila kau katakan cinta dari lisan saja
    Maka dia akan berhenti di telinga
    Dan bila kau ucapkan cinta penuh dengan rasa cinta
    Maka cinta itu akan mengeras seperti baja
    Oleh sebab itu biarkan cintamu mengalir apa adanya
    Karena air yang mengalir pasti akan bersatu dengan samudra
    Bila kau sudah bisa merasakan cinta
    maka tinggalkan cinta
    Dan menyatulah dengan rasa
    Sumber dari segala rasa
    Dengan rasa itu air mata pun menjadi permata
    Dan kebencian menjadi cinta
    Ya, cinta. Kau hanya butuh cinta
    Agar bisa menikmati nikmatnya rasa.

  4. Laili Rachmawati Says:

    Untuk Cinta………………

    Untuk cinta Aku berkorban
    Untuk cinta Aku tersenyum
    Untuk cinta semua rasa ku tinggal
    Syukur Aku panjatkan kepada-Nya karena Cinta

    Hadir dalam ulu hati ku
    Tinggal dalam angan dan akal ku
    Kesempurnaan cinta hanyut dalam doa ku
    Untuk mu-ORANG TUA ku

    nb:aku sayang ibu bapak

  5. Agustia Catur Wulandari Says:

    Ku Rengkuh Cinta Ku

    Suatu hari nanti……..
    Dia akan berterima kasih
    Karena aku telah mencintainya
    Suatu hari nanti…………..
    Dia akan berterima kasih
    Telah menyayanginya
    Dan suatu hari nanti……..
    Aku akan berterima kasih
    Kepada mu………………….

    Ya……….. walau petir itu
    Menyambar pohon…….
    Tetap tegar di wajah ku
    Inilah akhir dari sebuah cerita
    Dia yang memulai
    Aku yang mengakhiri

    nb:maaf…………jika ada yang merasa

  6. Dina Meylia Shari Says:

    AKU TAU

    Hari ini aku jatuh
    Tuhan menghukumku
    Jalan yang kulalui,penuh peluh merangkak

    Hari ini aku bisa berdiri
    Aku belajar untuk berlari
    Tapi Tuhan belum mengijinkan
    Aku kembali jatuh

    Hari ini aku bisa berlari
    Tuhan menolongku
    Jalanku kini tak lagi jauh

    Hari ini aku sampai di puncak
    Tuhan tersenyum padaku
    Aku tau,Dia mengajariku melewati batu
    Dia mengajariku merangkak,berjalan,berlari,dan melompat
    Agar aku tak lagi jatuh
    Saat aku sampai pada puncak jalanku
    Aku tau,Dia mencintaiku….

  7. Ika Budiarti Says:

    KASIH TAK SAMPAI

    Aku tak tau arti namamu sebenarnya
    Dalam benakku hanya terdapat pandangan sekilas tentangmu

    Namamu begitu dekat dengan hatiku
    Tapi otakku sulit mengenalmu
    Siapa kamu sebenarnya???

    Kau selalu ada disaat ku sedih
    Kau hadir disaat rasa senang singgah di hatiku

    Tanganmu selalu dapat menghangatkan
    hatiku yang beku

    Mata ini ingin selalu mengenalmu
    Tangan ini ingin dapat menghapus air mata yang jatuh di pipimu

    Tapi semua itu hanya angan-angan semu
    Yang tidak mungkin ku lakukan

    Sosokmu tak pernah menghantuiku
    Hanya kasih dan sayangmu yang singgah di hatiku

    nb: Maaf.puisi sebelumnya yang juga bernama Ika Budiarti SALAH/belum selesai.
    Yang benar yang puisi ini.

  8. NIRMA FATMALA SANDY Says:

    ENGKAU

    Engkau getaran pertama
    Yang meruntuhkan nadi darahku
    Berujung diriku mengenal hidup

    Engkau tetes embun pagi
    Yang menyesatkan dahagaku
    Dalam cinta tak bermuara

    Engkau bintang cahayaku
    Yang menyinari hati
    Menemukan keabadian duniawi

    Engkau matahariku
    Yang memberi kehangatan
    Di cakrawala angkasa

    Hadirmu dalam kesederhanaan
    Cintamu dalam ketulusan
    Sayangmu dalam kesucian
    Meluluhkanku dalam ketidakmengertian

    Getarmu tiada pasti
    Senyummu tiada kumengerti

    Namun…
    Aku disini terus mengagumimu

    Namun…
    Aku disini terus memujamu

  9. Tutut Kurniasari Says:

    kau caci maki,
    kau dzolimi,
    ku tetap hormati

    letih, lelah
    bercampur pada diriku
    hukuman dan tudingan,
    seperti badai dipagi buta

    keterpakasaan dan ketakberdayaan
    ada pada ku,
    sungguh orang yang keji
    kau membuatku semakin benci
    benci melihatmu,
    bahkan benci mendengar suaramu

    penyiksaan berakhir
    penderitaan mulai menyingkir
    namun sakit dihati tak kunjung pergi
    semakin kuat melekat dalam hati.

  10. IVON FATMALA FISKA Says:

    RINDUKU BUAT MAMA

    Hai bulan…
    Hai bintang…
    Bolehkah aku berkata?

    Cinta adalah nyanyian hati yang melekat di jiwa
    Cinta adalah suara yang menemani di setiap keheningan tiba
    Cinta adalah angin yang menyempurnakan riuh dunia
    Dan cintaku buat mama abadi selamanya

    Mama…
    Pendar matamu
    saksi aku mengagumimu
    Putih hatimu
    puisi terindah yang pernah aku miliki
    Bersama dengan mu setiap hari
    adalah suatu yang aku nanti

    Mama…
    Aku ingin memelukmu disini
    walau hanya sebuah imajinasi
    Aku ingin bertemu dengan mu malam ini
    karna rinduku begitu mengiris hati

    Bulan..
    Bintang..
    Selalu bersamanya
    roman terindah dunia
    Rindu itu begitu melekat di hati
    Senyumnya
    menyejukkan hati ini
    Dan aku ingin semua itu kekal abadi

  11. RENY EKA EVI SUSANTI Says:

    Kerinduan

    Bila anganku terawang
    Mengapa binar matamu yang terlihat
    Bila fikirku terbuai
    Mengapa hanya sudut senyummu yang menyapa
    Mengangankanmu, sejukkan ragaku
    Memikirkanmu, hangatkan kalbuku
    Ku pejamkan mata
    Inginku rasakanadanya dirimu lebih dalam
    Tak ingin ku lepas fikirku
    Namun hatiku pilu
    Sungguh tak kuasa lagi menahan
    Aku bosan….
    Aku jenuh….
    Hanya bercumbu dengan bayang – bayang
    Lolongan pilu binatangmalam yang bergaung
    Seakan mengerti kerinduan yang kurasa
    Berbaur dalam gerimis yang menangisi rasaku
    Aku tak kuasa menahan
    Ku titipkan rasaku pada angin
    Bisikkan jerit rinduku padamu
    Dan ku pejamkan mata lebih rapat
    Hingga hanya gelap memelukku
    Hingga hanya desahku yang terurai
    Aku rindu kamu…..

  12. RENY EKA EVI SUSANTI Says:

    Kerinduan

    Bila anganku terawang
    Mengapa binar matamu yang terlihat
    Bila fikirku terbuai
    Mengapa hanya sudut senyummu yang menyapa
    Mengangankanmu, sejukkan ragaku
    Memikirkanmu, hangatkan kalbuku
    Ku pejamkan mata
    Inginku rasakan adanya dirimu lebih dalam
    Tak ingin ku lepas fikirku
    Namun hatiku pilu
    Sungguh tak kuasa lagi menahan
    Aku bosan….
    Aku jenuh….
    Hanya bercumbu dengan bayang – bayang
    Lolongan pilu binatang malam yang bergaung
    Seakan mengerti kerinduan yang kurasa
    Berbaur dalam gerimis yang menangisi rasaku
    Aku tak kuasa menahan
    Ku titipkan rasaku pada angin
    Bisikkan jerit rinduku padamu
    Dan ku pejamkan mata lebih rapat
    Hingga hanya gelap memelukku
    Hingga hanya desahku yang terurai
    Aku rindu kamu…..

  13. EMBUN CINTA

    sebelum fajar menyingsing
    sebelum mentari beranjak dari peraduan
    jiwa sucimu telah nampak tenang
    di pundak rerumputan hijau nan riang…

    jiwaku gelap hatiku buta…
    mimpiku hanyalah impian…
    bertebaran di belantara hutan…

    kusapa dirimu dengan hatiku
    kuraba wajahmu dengan sesingkat waktu
    namun aku tak bisa mengenali dirimu

    kau bawakan aku kangen dan rindu
    kau buat aku gila dan lupa waktu
    mengapa kau harus datang padaku
    jika hanya membuatku lugu dan bisu…

    aku tak bisa miliki dirimu
    hangat kemarau segera merenggutmu
    kan kukenang hingga akhir nafasku
    kaulah penyejuk hatiku…

  14. JERITAN HATI

    Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, kerana kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita……….

    Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita dapat mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah……………..

    Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin mana pun kita, kita tetap kaya. Kerana tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, fikiran kita dan idea kita. Dan apa yang anda fikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga daripada emas dan perhiasan……………….

    Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Kerana mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya……………….

    Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh di dalam diri kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia………………………

    Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemui cinta yang jauh lebih indah……………………..

  15. Tuk kekasihku jauh disana…..

    terserak rinduQ untukmu..
    terjerembab langkahQ untuk mengejarmu…
    tergagu lisanQ menyebut namamu
    takutQ…..
    kala hati t’lgi bergetar bila mendengar ucapmu…
    dukaQ……
    kala air mata t’lagi menetes saat mengingat
    kebersamaan qt yang t’kn terluoakan
    gundahQ…..
    saat hampa rasaq ketika kau tiada
    cinta…..
    pasti ku lirihkan pintaQ untukmu…
    bantuQ..
    kembali menyusun keping2 hatiQ yang kau bawa
    terserak
    jangan biarkan terinjak
    izinkanQ…..
    merasakan lembut butiran air mata mutiara
    pada mlm2 kbersamaan qt….
    biarkanQ….
    rasakan kembali dekap hangat cintamu….
    karnaQ….
    ingin mencintaimu selalu…..

    NO COMMENT

  16. JERITAN HATI

    Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, kerana kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita……….

    Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita dapat mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah……………..

    Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin mana pun kita, kita tetap kaya. Kerana tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, fikiran kita dan idea kita. Dan apa yang anda fikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga daripada emas dan perhiasan……………….

    Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Kerana mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya……………….

    Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh di dalam diri kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia………………………

    Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemui cinta yang jauh lebih indah……………………..

  17. Indra Fariyanti Says:

    MATAHARI

    Matahari memberikan sinarnya untuk semua kehidupan
    Andaikan matahari hilang, maka hancurlah kehidupan
    Ku laksana kehidupan yang butuh matahari dan bagiku kau adalah matahariku

    Tak bisa ku bayangkan bagaimana ku tanpamu
    Jangan pergi dari hidupku matahari jiwaku
    Berikan ku hangat sinarmu, berikan ku kelembutan sinarmu, agar ku tetap hidup

  18. Satriana Utami Says:

    SIMPUHAN HATI

    Ketika ku beranjak dewasa
    Ku rasakan semua getar rasa
    Dengan merangkai sebuah asa
    Yang takkan pernah putus asa

    Ku menapakkan kaki diatas roda kehidupan
    Bersujud dan memohon ampun pada Tuhan
    Setetes air mata menggenangi tabir kehidupan
    Bersama tiang agama yang menjadi patokan

    Oh ilahi robbi…..????!!!!!
    Bersama-Mu ku jalani mimpi
    Tentang hidup ini yang penuh arti
    Dan akan selalu membekas di hati

    Masa-masa yang penuh derita
    Membuat hatiku meronta-ronta
    Ku coba telusuri kata demi kata
    Segala kenangan diantara kita

  19. Aku hidup mencari sebuah keasaan
    Menerjang mozaik- mozaik lautan penderitaan
    Berharap menemukan suatu ujung penderitaan
    Ku ingin terjun bebas meyelami samudra kehidupan
    Menjelajah dunia tanpa batas kelelahan
    Menggantung cita di langit ke tujuh
    Sampai menuju cahaya Mu

  20. Hampa

    Ketika Kau Jauh
    Kurasa hampa dalam diriku
    Saat mata terpejam dalam angan
    Jiwaku seolah berkata
    Dimanakah aku sekarang?

    Seolah jiwa ini ingin tetap merengkuh-Mu
    dalam pelukan
    Namun ku tak kuasa
    Lalu sinar-Mu kian menghilang
    Kucoba mencari dengan berlari
    Tetap saja kuasa
    Hingga di ujung hari
    Dan meski akal tetap berjalan
    Aku tetap tak merasa
    Jikalau aku ada bersama-Mu, Wahai Tuhanku….

  21. Jeritanku

    Saat kau berjalan menelusuri sebuah lorong gelap, pekat
    Kau lepaskan hawa hati yang sedang menunggu satu keajaiban
    Apakah kau rasakan itu?

    Kau coba melangkah lagi
    Tak lama pun kau kan temui
    satu kenikmatan gambaran surga
    Kau tak semudah menggapai itu
    Kau pun berjalan terus perlahan
    Kau lepaskan urusan fana dunia ini

    Akhirnya langkahmu tertuju tak tentu
    Tak sadarkan kakimu, tanganmu, matamu
    Lisankan tak sadarkan keadaan
    Telingamu tak berfungsi saat itu
    Hanya lisanku tak tahan nafsu
    Kau sentak sekitarmu

    Semua orang merasakan, ada sesuatu yang berubah
    Kau tak merasakan
    Orang-orang hanya bisa melayanimu
    dengan suara teriakan
    Mata yang sinis, hati yang tak kau inginkan

    Apa yang ingin kau tuju?
    Apa yang ingin kau lakukan?
    Apakah kau merasakan itu?
    Coba renungkan…….

  22. Kemana Langkahku?

    Aku berusaha untuk melangkah
    Dengan keadaan yang mengombang-ambingkanku
    Meskipun berjalan dengan tertatih-tatih
    Kadang kala aku tersandung
    Kadang kala aku terjatuh

    Keputusasaanku membuatku lemah
    Aku selalu berusaha untuk tetap melangkah
    Tapi sayangnya langkahku tak tentu arah

  23. KAU
    Di setiap helai nafasku
    Nama- Mu selalu ku sebut
    Di setiap rintihanku
    Kau yang mampu sejukkan jiwaku
    Kau dan Kau
    Kau selalu ada dalam setiap detak jantungku
    Kau yang selalu menjaga diriku
    Nama- Mu tak kan pernah hilang dalam ingatanku
    Kaulah penerang hidupku
    Aku hanya manusia hina
    Yang penuh dosa
    Pantaskah aku dekat dengan- Mu?
    Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

  24. Aku hidup mencari sebuah keasaan
    Menerjang mozaik- mozaik lautan penderitaan
    Berharap menemukan suatu ujung kebahagiaan
    Ku ingin terjun bebas meyelami samudra kehidupan
    Menjelajahi dunia tanpa batas kelelahan
    Menggantung cita di langit ke tujuh
    Sampai menuju cahaya Mu

  25. Asaku….

    Teruntuk insan mulia
    Pengadu prahara cinta
    Melambaikan syahdunya keindahan kata cinta
    Yang kau bariskan melalui lantunan doa

    Begitu indah…..
    Tapi kutahu tak mungkin rasanya yang mulia
    melihat kagum pada insan
    yang tak berdaya dan tak berpunya

    Asa selalu ada
    Sekalipun merasa tak berdaya
    Semoga hal indah kan jadi nyata
    Sekalipun aku tetap gundah

  26. MISTERI HIDUP

    Hidup adalah perjalanan
    tapi kita tak kan tahu
    seberapa panjang kah?
    seberapa terjal kah?
    seberapa terang kah?
    Kadang kita amnesia
    Lupa mata, lupa telinga dan segalanya
    Ketika cahaya kehidupan menorehkan warna
    Membuatku tenggelam dalam samudera hitam
    Hingga seruanMU membisikan hatiku
    Membuatku bangun dari mimpi
    Ditengah jingganya cakrawala
    Mentari tua tak pernah bosan
    Memayungi tiap langkah kehidupanku
    Mengingat kembali seberapa banyak dosaku
    Bagai memutar slide tayangan non fiktif
    Dengan riak gelombang mengharukan
    Yaa…Rabb ku hanya sebutir kerikil ditengah gurun pasir
    Apa yang bisa ku lakukan tuk menebus semua dosaku
    Terimalah sujudku
    Akan ku teteskan air mata dalam munajahku
    Bimbinglah aku menuju samudera maghfiraMU
    Tuntunlah aku menuju kebahagiaan yang kekal nan hakiki

  27. Teguh Prasetyo Putra Says:

    JANGAN LUPAKAN SUMPAHKU

    BersamaMu
    Jiwaku hidup wahai yang kucinta
    Kekasih bagi hatiku
    Kerinduan bagi jiwaku
    Kekasihku lihat dengan mata hatimu jiwaku
    Agar tak akan lagi pertanyaan yang merimba dalam pikiranmu
    Karena sesungguhnya telah singkap rahasiaku
    Kekasihku tak perlu kau tanyakan lagi diriku
    Karena aku ada padaMu

  28. Permohonan

    Sudikah kiranya Engkau memberikan kasih-Mu
    Wahai Dzat Yang Maha Pengasih
    Sudikah kiranya Engkau memberikan maghfirah-Mu
    Wahai Dzat Yang Maha Pengampun
    Karena hidupku telah ditenggelamkan dosa
    Sudikah kiranya Engkau memberikan rahmat-Mu
    Wahai Dzat Sang Pemberi Rahmat
    Untuk mendapatkan tiket surga-Mu

    Aku hanyalah hamba yang lemah
    yang tak kuasa menanggung beban dosa
    yang tak kuasa menahan api neraka
    Hanya dengan rahmat-Mulah
    Wahai Dzat Sang Pemberi Rahmat
    Ku bisa berjalan di dunia dan akhirat
    tanpa sandungan

  29. Teguh Prasetyo Putra Says:

    AKU MENJERIT…

    Ya, aku menjerit
    Karena Dia suka mendengarkan suara jeritan…
    Aku menjerit,
    Karena belum bisa bergabung
    Dengan mereka yang mabuk oleh kekasihNya…
    Aku berkabung…
    Ya aku berkabung…
    Seperti kegelapan malam berkabung…
    Aku berkabung,
    Ya aku berkabung
    Karena belum ada cahaya yang menerangi kegelapan diriku…
    Jangan kira aku sedang mengeluh…
    Tidak, aku tidak mengeluh
    Aku hanya menyampaikan apa adanya…
    Hati berkata, “aku tersiksa.”
    Aku tertawa
    Karena sesungguhnya dia tertipu
    Kau tampak begitu jauh diatas mimbar
    Sementara aku berada dipintu keluar
    Padahal, sesungguhnya dimana kekasihku berada ?

  30. afwan mahfudi Says:

    Puisi Cantik untukmu

    Ada saa-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang
    Sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dari alam nyata
    Semoga kamu memimpikan orang seperti itu
    Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan
    Tetapi acapkali kita terpaku terutama pada pintu yang tertutup
    Sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan untu kita
    Sunggguh benar-benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki
    Tapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai ita mendapatkannya
    Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cuup membuatmu baik hati
    Dan cobaan yang cukup membuatmu kuat
    Kesedihan yang cukup membuatmu manusiawi
    Penghargaan yang cukup membuatmu bahagia
    Dan uang yang cukup untuk membeli segalanya
    Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri
    Dan merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan
    Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan dari diri sendiri yang kita temukan di dalam dirinya

  31. ERLITA DIAN RATRI Says:

    Rinduku PadaMu

    Tutup kedua mata
    Rasakan keheningan dengan dengarmu
    Tertunduklah hati
    Merasuklah lafadz-lafadz menggema di jiwa

    Tak mampu aku, dia, mereka, siapa pun!
    Siapa pun tanpaMu
    Tanpa cintaMu, Rabb!

    Aku berdiri di jalan ini
    Coba menggali keangkuhan hati
    Membuangnya, mengisinya dengan kekuatan keyakinan

    Rabb, ijinkan aku bertahan
    Bertahan menjaga cintaku padaMu
    Menjadikan kerapuhan diri
    Terbangun, menguat, mengakar
    Hingga kerinduanku
    Ruh melebur bertemu denganMu
    Duhai penguasa… diriku, semesta dan isinya
    Dengan segala kesempurnaanMu

  32. DAHNIAR ENDAHFURI Says:

    SENANDUNG DOAMU, IBU…

    Ibu…
    Langkahku terseok semakin jauh
    Cerminku air yang keruh
    Sandaranku papan yang rapuh

    Kata ibu… aku akan sampai
    Kata ibu… tujuanku akan tercapai
    Namun lelah aku berdiri
    Harapanku tak lagi kembali

    Aku sedang mencari…
    Asa yang hilang dalam mimpi
    Aku sedang menanti…
    Jalan yang lurus tanpa duri

    Ibu…
    Aku diam, tapi bukan bisu
    Aku tunduk, tapi bukan malu
    Senandungmu adalah doamu
    Untukku… Untuk bahagiaku

    nb: Untuk ibu yang selalu mendoakanku

  33. ERLITA DIAN RATRI Says:

    Rinduku PadaMu

    Tutup kedua mata
    Rasakan keheningan dengan dengarmu
    Tertunduklah hati
    Merasuklah lafadz-lafadz menggema di jiwa

    Tak mampu aku, dia, mereka, siapa pun!
    Siapa pun tanpaMu
    Tanpa cintaMu, Rabb!
    Aku berdiri di jalan ini
    Coba menggali keangkuhan hati
    Membuangnya, mengisinya dengan kekuatan keyakinan

    Rabb, ijinkan aku bertahan
    Bertahan menjaga cintaku padaMu
    Menjadikan kerapuhan diri
    Terbangun, menguat, mengakar
    Hingga kerinduanku
    Ruh melebur bertemu denganMu
    Duhai penguasa.. diriku, semesta dan isinya
    Dengan segala kesempurnaanMu

  34. dyna rahmawati Says:

    TANYAKU TENTANG HIDUP

    Aku berbisik dalam hati
    tanyaku pun menari-nari
    memenuhi sudut-sudut pikiran ini
    tanyaku tentang takdir
    yang membayangi………………….
    kehidupan dengan segala misteri
    dan jalan hidup yang terus bersembunyi
    hingga ku tak pernah mengerti
    untuk apa kujalani hidup ini……

    hidupku bagai lembaran bersih
    terlukis apa kelak nanti
    apakah hitam ataukah putih
    kotor ataukah bersih?????

    ya Illahi…
    tolonglah hambaMu yang lemah ini
    tuntun aku mengarungi pelik hidup ini
    agar kelak aku tiada bernyanyi
    senandung tobat untuk dosa yang tak terampuni…..

  35. IKA PUSPITA Says:

    CINTA

    Entah berapa banyak perhatian yang kuberikan padamu
    Dan….
    Entah beribu makna kuungkapkan padamu
    Tapi kau tak pernah mau bergeming
    Kau tetap bertahan dalam kebisuanmu…

    Cinta…
    Perlahan aku harus menyadari
    Asaku memang harus berakhir di sini
    Ketika ku sadar
    Kau semakin jauh dariku…

    Pelanku menghindar, menjauh
    Bahkan membuang jauh bayang-bayangmu
    Yang kerap muncul di setiap langkah kehidupanku
    Namun semuanya…
    Hanya meninggalkan perih yang mendalam….

    Meski telah kau toreh luka di hatiku
    Namun aku akan tetap mencintamu
    Karna kutahu
    Cinta Tak Harus Memiliki

  36. YOSI TRILIANA I Says:

    JALANMU

    Cahaya surya keringkan rambut tergerai
    Langkah pasti kudekap sampai batas nanti
    Kucoba kepakkan ajak kau bersembunyi
    Tuk ungkapkan ku tak mau kau pergi

    Kuberi warna jingga pada hari Rabu
    Ku takhlukkan bumi untuk kau beradu
    Ku pergi apakah tak kau tahu
    Ku tlah berkorban, apakah tak perlu?

    Sisa waktu buat kau terasa jauh
    Kenangan bersama buatku ingin tahu
    Apakah aku tlah berarti untukmu
    Hingga haruslah kau pergi seperti itu

    Waktuku tak panjang denganmu
    Menyesal haruslah terasa olehku
    Sedang jauh langkahmu tlah terpacu
    Ke depan gerbang, akankah kau tak terlihat olehku?

  37. Noerma Fillaily Says:

    Isi Hatiku untuk Bundaku

    Saat aku jauh darimu
    aku merasa sendiri di kota ini
    Isak tangisku tak mampu mengobati rasa rinduku padamu
    aku hanya memilikimu di dunia ini

    Aku berjanji, aku akan selalu membuatmu tersenyum dan bangga padaku
    Bundaku, aku sungguh-sungguh sayang padamu
    aku ingin memelukmu dan menangis di pangkuanmu
    Bunda…terimakasih telah menyayangiku
    Dan membesarkanku, walau tanpa seorang pendamping disisimu

    Aku tak pernah membayangkan jika aku hidup sendiri tanpamu disisiku
    Aku akan sangat takut jika aku kehilangan dirimu
    Menangis pun takkan cukup untuk menggantikan dirimu
    Aku ingin kau selalu ada disisiku

    Setiap waktu
    Setiap saat
    Setiap detik
    Dan sampai kapanpun aku ingin kau selalu tetap ada disisiku
    For you my mother, I’ll always love you now and forever

  38. TSUNAMI

    Gelombang besar tegak dilangit
    Bergemuruh dipadang lautan
    Bagaikan hidup sang pelarian
    Menerpa terjang apa yang dilintasinya
    Ummi…Abbi…
    Teriakan adek buna memecah suara
    Mencari apa yang menjadi kehidupannya
    Segelincir air merekah kepekaan
    Membuat hati kian berdendang
    Habislah…Habislah…
    Kebaikan ikut terkena
    Kejahatan lebih sengsara
    Tsunami sang penilai…

  39. Yusuf Arofat Says:

    UANG

    Uang…
    Aku makan denganmu
    Aku minum denganmu
    Aku berpakaian denganmu
    Aku tidur denganmu
    Aku bercerita denganmu
    Aku berjalan denganmu
    Aku mendidik denganmu
    Aku dididik denganmu
    Apakah ku kan terjerumus denganmu…
    Engkau mampu membuat orang bahagia
    Tetapi, engkau juga mampu membuat orang menjadi sengsara
    Hidupmu hanya berpindah tangan
    Berapapun nilaimu, engkau hanya sebuah kertas yang beterbangan
    Uang…

  40. Ajeng Melia Says:

    Sang Pemuja

    Wajahmu sekilas hadir dihadapanku
    Terlintas senyum manismu menemani hariku
    Awal ku berjumpa denganmu
    Ku rasa ada yang berbeda
    Hadirmu membuatku bingung
    Jujur ku senang jika ku bertenu danganmu
    Sering rindu menampar wajahku
    Aku ingin jumpa denganmu,
    Dekat denganmu,
    Dan jadi kekasihmu
    Aku menjadi seorang pecinta yang tak kenal arah
    dan waktu ketika ingat dirimu
    jangan kau biarkan jiwaku hancur
    karena aku hanya sang pemujamu………

  41. IFFATUL MUNA Says:

    SESALKU

    Ya Allah…
    Inilah aku hamba-Mu
    Aku tahu
    Betapa nistanya diriku
    Dosa, dosa dan dosa

    Ya Allah…
    Aku malu menghadap-Mu
    Jiwa ini malu tuk bertemu dengan-Mu
    Sesekali dosa-dosa kusesali
    Tetapi berjuta kali kuulangi

    Ya Allah…
    Sudi kiranya Kau beri aku kesempatan
    Aku harus berkeliling
    Memohon maaf pada mereka
    Yang selama ini aku sakiti
    Yang selama ini aku zalimi
    Yang menangis karena aku
    Yang sengsara karena aku

    Aku begitu menyesal
    Hari-hariku telah berlalu
    Tanpa arti
    Tanpa makna
    Semua sia-sia

    Kutahu hidupku hanya sekali
    Andai waktu bisa kuputar kembali
    Andai saja….

  42. Bila cinta
    Itu cinta bila

  43. IFFATUL MUNA Says:

    HANYA DEMI SEBUAH NAMA

    Apakah ku tak boleh tahu keluhmu kasih…
    Apakah belum cukup semua pengorbanan itu
    Kutahu kau sayang padaku
    Dan tak bisa kau bohongi hatimu
    Aku tak mengira
    Kau bisa lakukan ini semua
    Hanya demi sebuah nama
    Nama yang takkan abadi
    Hanya sekilas saja
    Tapi… cinta kita
    Kuyakin akan selamanya
    Semudah itukah kau lupakan aku
    Seperti itukah penghargaanmu
    Cukup sudah kau lukai aku
    Tapi perlu kau ingat
    Aku sayang padamu

  44. Aang Saptadri Yahya Says:

    Jasa Sejagat Langit

    Terhampar jasa guruku di semesta
    Langit melukisnya cantik sebentuk Saturnus
    Diterpaan badai letih semusim
    Cintanya pada kami kian terbukti

    Kasih kami tumbuh di lipatan teori
    Menjadi meteor puisi hari ini
    Kau jadikan kerak ilmu retak
    Menjadi semesta pencerah dunia

    Sang Maha guru terpuji
    Cincin Saturnus melingkar di hati
    Berhias jasa-jasa abadi
    Berhias pujian dan doa suci

    By Aang S. Yahya Kimia 2008

  45. Fransiska Dwi Y Says:

    Kasih yang Sempurna

    Dalamnya kasih-Mu
    Terlebih dari segalanya
    Besarnya cinta-Mu
    Ampuniku atas dosa

    Hanya dekat pada-Mu
    Rasa tenang hatiku
    Hanya dekat pada-Mu
    Ku terima kekuatan baru

    Engkau kusembah
    Kau yang terindah
    Seumur hidupku
    Ku mau menyembah-Mu

  46. Syamsiatul Farida Says:

    BERHAMBURAN KE LAUTAN DOSA

    Dalam sambari manusia , menghalau gelombang besar
    Dalam sambari jiwa, menghantam karang terjal jauh disana
    Menjadikan kebrutalan dimana-mana
    Segala macam bencana silih berganti
    Bagai tak mau mengarti asa
    Diri direnggut angan tanpa permisi pamit
    Menghalau semua kejadian yang menyeruak dalam jiwa
    Teriakan tangisan dah tak ada gunanya
    Disanalah awal dimana semua manusia digoyahkan atas diri mereka sendiri
    Dengan berhambur kesajadalah keajaiban baru akan terjadi
    Dengan lantunan mutiara suci, disitulah terbenam sebuah pintu harapan
    Dimana itulah nasib diri jadikan sebuah bunga yang bermekaran
    Bagaikan taman bunga yang tak bisa digambarkan keindahannya
    Air mengalir laksana aliran cinta yang mengalir
    Langsung kedalam darah yang selalu merasa tidak pernah sempurna tanpa sujud
    Lantunan mutiara suci mengatas namakan asma Allah SWT

  47. Satriana Utami Says:

    PIPIT SENJA

    Sang fajar telah lahir dengan wajah keemasan
    Memancar ke seluruh penjuru hingga ke dasar lautan
    Angin berhembus menjatuhi bibir lautan
    Camarpun terbang dipenuhi dengan kebahagiaan
    Rumput bergoyang menyampaikan salam kepada dahan dan dedaunan
    Sepasang kumbang menari-nari diatas sajadah keindahan
    Namun Aku adalah sang pipit kecil yang terluka dan penuh beban
    Ketika matahari mulai tertiup badai yang menghancurkan
    Semua terlihat begitu menakutkan
    Dibawah kolong langit yang berubah menjadi hitam dan berserakan
    Langitpun menangis dan berteriak dengan rasa yang memilukan
    Ini semua bagaikan sebuah kutukan
    Oh diriq…
    Engkau adalah pipit kecil…
    yang mulai tumbuh dan baru tau tentang arti kehidupan
    Oh alam…
    Mengapa begitu kejam dan menakutkan
    Sulit sayap ku kepakkan
    Dan tinggalkan diri ini dengan penuh beban
    Akupun tak tau kemana ku curahkan segala beban
    Oh sayap…
    Engkau begitu kecil dan penuh dengan sayatan
    Oh angin…
    ku titipkan salamku untuk kekasihku tersayang…

  48. Syamsiatul Farida Says:

    GORESAN HATI

    Seperti matahari yang beulang kali nampak di ujung langit
    Namun…
    Tenggelam lagi dibalik awan hitam
    Begitulah sosoknya dalam indra dan hatiku
    Baru saja terdengar desah lirih seorang pujangga lama,,,
    Seorang pujangga yang kian singgah dan pergi
    Dia goreskan lagi tinta itu dalam kitab yang kian lama tlah tertutup rapat
    Namun…
    Aku tak akan berharap banyak
    Tuk membaca bait demi bait, syair dalam kitab itu
    Karena aku yakin tak kan lama dia genggambatang pena itu
    Dia pasti akan menutupnya kembali
    Dengan memindahkan pembatas, diatas sehelai lembaran kitabnya
    Sebuah permainan yang takkan pernah berhenti

  49. YUSSALINA AFIFANUR Says:

    MELAYANG

    Dedaunan pohon trembesi…
    gugur menyelimuti kursi besi
    Asa nisbi menangisi…
    merintih malam-malam sepi…

    Ilalang bergoyang…
    tak terucap bilang
    Kunang-kunang menghilang…
    tak kunjung sayang
    Cinta hilang..
    terbang..
    melayang…
    tak terbawa pulang….

    nb : Aku memimpikan seribu jalan baru. Aku BANGUN dan menempuh jalanku yang lama.

  50. Yunilia Nur Pratiwi Says:

    BULIR DO’A

    Bulir jernih terdiam anggun di ujung nyiur
    Sapaan bayu menarikannya daunnya
    Lemah gemulai
    Meski langit tak nampak biru
    Namun segara tetap berpacu
    Sang Surya besembunyi
    Dibalik awan membelenggu
    Tapi Serambi Mekah…tetap indah

    Tunggu…lihat…!!!
    Bumi mulai berguncang
    Langit pun menjerit
    Laut telah bergejolak
    Alam menangis merintih
    Menguak semua rasa sakit

    Suka menjadi duka
    Tawa berganti derita
    Angan tinggal asa
    Dan mimpi tak jadi nyata

    Oh Tuhan…ampuni kami
    Makhluk-Mu yang tak sempurna
    Tak mengenal balas jasa
    Mengingkari aturan-Nya
    Mengoyak alam semesta

    Tuhan Yang Mahabaik
    Hanya doa ini penebus dosa
    Atas amanah-Mu yang tak terjaga
    Ke haribaan-Mu ku bersujud
    Wahai sang Penggenggam Nyawa

  51. Ditengah dinginnya malam yang sepi
    Kurangkai kata-kata hatiku
    Raut wajah melukiskan penderitaan
    Emosi yang melukiskan kesedihan
    Aku termenung…
    Diatas lembaran buku yang membisu
    Aku terdiam…
    Ditengah kesedihan jiwa yang merana
    Bermacam-macam duku menghampiriku
    Bermacam-macam cobaan menemaniku
    Hidup memberiku kebahagiaan
    Hidup memberiku kesedihan
    Mereka datang silih berganti
    Tanpa peduli dengan jeritan hati ini
    Pedih dan perih yeng sulit terobati
    Tapi aku yakin akan takdirnya
    Hanya kesabaranlah yang akan menjawabnya

  52. RAHASIA

    Ananda kekasih mama…
    bila saat itu tiba…
    kuharap kau telah siap menyongsongnya
    karena bila kau mengabaikannya
    kau akan menyesal selamanya
    tangisanmu akan abadi selamanya
    kecewamu untuk selama-lamanya.

    Datangnya adalah rahasia
    hanya Allah yang mengetahuinya
    tugasmu hanyalah mempersiapkannya
    kapanpun waktu itu tiba…
    kau telah siap menyambutnya
    karena dia pasti tiba
    tak peduli kau percaya atau tak percaya

    Dan bila saat itu tiba…
    semua temanmu tak akan membantumu
    tabunganmu tak akan berguna buatmu
    keluargamu angkat tangan untuk menolongmu
    semua akan meninggalkanmu.
    yang bersamamu tinggal satu
    sahabat yang setia disisimu
    dan menentukan masa depanmu
    Dia tak lain adalah amal solehmu
    semua perbuatan baikmu
    yang akan setia menjagamu
    ketika maut menjemputmu.

  53. Viruzi Axellina Says:

    PENANTIAN

    Pohon bintang yang terang
    Memberikan kilauan cahaya bagi sang petualang
    Ranting hati yang mulai jatuh
    Menggugurkan daun yang kian merapuh

    Kini kulihat lingkaran merah pemberani
    Menerangi setiap lorong hati
    Menghangatkan setiap pembuluh hati

    Kini kutatap seekor merpati putih
    Membentangkan sayap selapang hati
    Menapaki setiap kepingan hati

    Kini kudengar gemericik air sungai
    Mengalunkan irama dalam relung hati
    Menenangkan jiwa yang mulai sunyi

    Aku mulai ragu akan perasaan ini
    Takut tenggelam dalam sepi
    Menanti seseorang yang takkan mungkin di sini
    Menunggu jawaban yang belum pasti
    Dan…
    Mengharapkan sesuatu yang takkan mungkin terjadi

    Teman…
    Bodohnya aku
    Gilanya aku

    Teman…
    Apakah ini yang dinamakan penantian tanpa tepi?

  54. Ku katakan kepada diriku bahwa
    terang tidaklah sama dengan gelap

    Dengarlah! Semua manusia pasti binasa
    Jaga dirimu dari aib, dan lawan nafsu hawa

    Camkan! Dialah pintu menuju kehancuran
    Selalu kenikmatan yang ia tawarkan di awal
    Tapi yang kau dapat hanya kehinaan dan sesal

    Semua kesenangan pasti berujung pada mati
    Meski usia dua kali lipat Nabi Nuh
    Jangan terlena hidup di negeri yang sementara
    Kematian selalu mengingatkan: kita akan binasa!!!

    Sadarilah! Dia yang tunduk kepada perintah Allah
    Ikuti petunjuk akal dan menyingkirkan nafsu hawa
    Niscaya ia akan meraih kemenangan di sisi-Nya
    Ia akan dapatkan Surga Firdaus yang sarat nikmat

  55. KERINDUAN

    Kekasih hati…
    adakah gelegak rinduku menyantuni
    menggaruk sepi saat sendiri
    seakan bahagiaku jadi hampir mati…

    Kekasih jiwa…
    adakah getar rinduku sampai di sana
    mengoyak kegembiraan bersama
    seakan senangku tak pernah ada…

    Teruntuk teman-teman yang kurindukan
    semoga kita masih diberi kesempatan
    untuk bertemu lagi…

  56. GERBONG MALAM

    Lalu lalang orang
    Dalam balok besi yang berarang
    Beralun angin malam
    Mengajak mata terpejam
    Mataku menyorot ke sini dan ke sana.
    Kulihat makhluk renta…
    Menggenggam kantong harta
    Dengan memelas
    Ke semua mata
    Ciit, ciit…..
    Malang pun tiba
    Sang kluwih yang gagah perkasa
    Akhirnya tiba,..
    Satu persatu peluh menetes..
    Bagai palu menghantam es.
    Orang dari eksekutif, bisnis, ekonomi
    Turun di sini
    Mereka turun dari kereta yang fana..
    Menuju kota yang lama
    Inilah dunia…
    Dunia yang fana
    Perjalanan kita hanya sementara
    Kita pasti kan kembali ke tempat semula.

  57. arini sa'diyah Says:

    KERINDUAN
    Rindukku kini kian meledak
    Serah hilang kata-kata
    Tak henti ku ucap dipucuk bibirku
    Kapan dating hari itu?
    Hari ku bertemu dengan Penciptaku
    Ketakutanku memerah
    Akankah aku dihimpit krikil jahanam?
    Atau ularnya yang meraung-raung?
    Atau mungkin bahan bakar pengganti bensin?
    Bukankah yang terakhir itu akan sangat membantu rakyat?
    Ya Allah sesungguhnya hamba rela Kau siksa didunia
    Karena di akhirat akan lebih pedih.
    By:arini

  58. Lia Hidayatul Fitria Says:

    DARI SEPIKU

    Dari sepiku kurajut asaku
    Terbaring dalam langkah-langkah semu
    Termimpi dalam bayang-bayang kelabu
    Dari sepiku kurajut asaku
    Tersulam dari benang-benang khayalku
    Kurajut jadi harapan-harapan palsu
    Bersama bintang yang menggapaiku dalam rengkuhnya
    Bersama bulan yang mengajakku menatap indahnya dunia

    Dari sepiku kurajut asaku
    Berlari diapun ikut berlari, terdiam diapun terus berlari
    Aku lunglai. Aku bingung….!
    Saat tersibak tabir awan hitam didepanku
    Aku tertunduk malu…!Malu pada bintang-bintang mati
    Malu pada tanah-tanah tandus
    Malu pada Mu Ya Allah…!

    Dari sepiku kurajut deritaku
    Jatuh dipasir-pasir kerontang tak terlihat
    Aku ingin berteriak.
    Tapi…!
    Lidahku beku,pita suaraku putus ditenggorokkanku
    Aku juga ingin berlari.berlari.dan berlari.
    Tapi…!
    Kakiku terbelenggu oleh benang-benang kusut yang kurajut sendiri

    Dari sepiku kurajut bahagiaku..
    Bahagia dari asa yang tertindas
    Bahagia dari lara yang terhempas
    Bahagia dari derita yang tak kunjung lepas

    Dari sepiku kurajut duniaku
    Dunia yang hilang diujung waktu…

    • kucluk Says:

      Seanggun warna senja pagi menyapa
      Bersambut musim yang dijalani
      Semegah bintang penuh harapan

      Mencoba tuk terangi
      Dalam gelapnya malam
      Ungkapanku untuknya
      Untuk seorang wanita
      Yang kupuja dan kupuji
      Takkan kurasa jenuh
      Dirinya dihatiku

      Parasnya sungguh indah sekali
      Menggugah rasa tuk ingin
      Selalu bersamanya
      Senyumnya menggetarkan jiwaku
      Meresap indah dalam alunan
      Syair ku

      Seanggun warna senja pagi menyapa
      Bersambut musim yang dijalani
      Semegah bintang penuh harapan

      Mencoba tuk terangi
      Dalam gelapnya malam

  59. Rasa ini, Banyak Rasa di Masa Depan
    Makna waktu yang tak ku pahami
    Berjalan terus tak pernah henti
    Kau ciptakan ya… Ilahi
    Sungguh kehidupan akan mati

    Tak lekang rasa ini dari manusia
    Berkecamuk dalam dada
    Yang muncul di suatu masa
    Rasa yang tak ada guna

    Telah diberitakan suatu kabar
    Suatu masa yang berkobar
    Segala ampunan tak didengar
    Tempat penyesalan terbesar

    Sungguh telah rugilah orang yang mendustakan
    Pertemuan mereka dengan Tuhan

    Saat masa itu datang
    Penyesalan pun tak terhadang
    Kelalaian terhadap masa yang pasti datang
    Dengan tumpukan dosa-dosa yang menghadang

    Sungguh berkata kebanyakan manusia kelak
    Alangkah besarnya penyesalan kami tentang kiamat takkan terelak

    Lebur hati terasa
    Mengingat itu semua
    Luluh air mata
    Mengguyur hati karenanya

    Rasa inikah kan ku alami di masa depan…
    Yang banyak rasa ini muncul di hati banyak insan
    Jangan-jangn ya…Tuhan
    Jangan biarkan hati ini merasakan

  60. TDI MABA

    Saat sang surya mulai tampak
    Saat engkau terjaga dari mimipi indahmu
    Dengan semangat 45 engkau beranjak menuju kampus
    Senang…sedih…bahagia…campur jadi satu

    Entah apa yang ada dalam pikiran
    Ternyata tak seindah yang engkau bayangkan
    Ramai…penuh…sesak…
    Layaknya masa mengantri subsidi BBM

    Itulah Edisi Perdana TDI MABA

  61. Renungan Hidup

    Hidup adalah gambaran misteri alam manusia
    Kita takkan pernah tahu apa yang akan terjadi
    Selanjutnya..??
    Namun hendaklah bertegak
    Pada ketegaran jiwa..

    Selalu bersandar keyakinan diri pada-Nya
    Tak ayal segala sesuatu ujian dan cobaan
    Tak segan Dia menguji setiap insan
    Di manakah kesabaran dan keikhlasan?
    Takkan pernah kau temukan di lolong dunia

    Hanya..
    Sanubari hati yang akan menjawab
    Insan bila salah dan terlupa jauh dari-Nya
    Azablah yang akan Dia persembahkan
    Untuk kita..

    Kita?tak tersirat hanya kata KITA..
    Tapi semua akan kembali pada diri kita
    Namun,Dia takkan kejam
    Bila kita tak membuat-Nya
    Marah..murka karna ulah kita

  62. Elly Anashrul Firdaus Says:

    HIDUP BUKAN MATIKU

    Ketika badanku remuk
    Hancur tak beraturan
    Ketika pepohonan mulai kering meronta
    Ku duduk ditepi sungai diatas bebatuan yang gersang
    Air mengalir seakan menghancurkan bumi

    Kulihat langit merah
    Matahari tak lagi menyinari bumi
    Sang raja telah mengamuk
    Pasukanpun mulai berhamburan tak lagi berada pada satu barisan

    Hari-hariku kini tinggal menunggu waktu
    Aku hidup diantara benda mati
    Takku lihat satupun menangis
    Mereka menertawakanku

    Dan langitpun mendekat kepadaku
    Hancurlah engkau…

  63. Syafa'atul Maulida Sy. Says:

    Diamku

    Diamku, tanyaku
    Diamku, jawabku
    Diamku, sukaku
    Diamku, sedihku
    Diamku, bahagiaku
    Diamku, tawaku
    Diamku, tangisku
    Diamku, seruku
    Diamku, lukaku
    Dalam diam ku melakukan segalanya

  64. Tilawah Cinta

    Coba katakan pada-ku,
    di hari yang mana bisa menghindar,
    saat panah panah melesat tepat menancap jantung,
    lalu di sana tersulang secawan anggur asmara, pun
    kemudian mengaliri darah,
    dan menjadikannya mengkristal,
    melengguh,
    mendesah
    sampai pada akhir dengup jantung, lalu
    bisu membekap nafsu purnama,
    dan membenamkan dalam kedalaman sungai nil,
    masihkah ada berkata-kata,kecuali
    ketakutan atas penghambaan ruh
    pada lafadz cinta baitbait surga

    @ lifespirit 5 Nov 2008/rev.2 Feb 2009

  65. Bagus Mundia Says:

    malam….

    saat mlam aku terpejam..
    kala siang mata ini terbangun..
    aku merasa sesuatu terjadi..
    haruskah semuanya terjadi….

  66. LELAKUDILAKU-LAKUKU

    Potongpotongi kukukuku jarijemari tangan kukukukumu
    potongpotongi kukukuku jejemarijari kakikaki kukukumu
    sedikit pangkaspangkas rambut pangkas rambutmu
    bungkus kain putih, letakkan di halamanhalamanmu
    ingat! jangan ditanamtanam tamanmu.

    Tunggu beberapa hari, di malam sepi
    maka dirimu terlihat sedang beraktifitas
    seperti yang sudah pernah.

    Adakah yang keliru
    dari yang dilakukanmu

    Potongpotongi kukukumu jarijemari tangan kukukukuku
    potongpotongi kukukumu jejemarijari kakikaki kukukuku
    sedikit pangkaspangkas rambut pangkas rambutku
    bungkus kain putih, letakkan di halamanhalamanku
    ingat! jangan ditanamtanam di tamantamanku
    dilakulakukan lelakukulaku.

    Tunggu beberapa hari, di malam sepi
    adakah yang keliru
    dari yang pernah
    aku lakukan.

    surabaya, 2012

Tinggalkan Balasan ke Syamsiatul Farida Batalkan balasan